Tuesday, October 18, 2016

Collaboration of Art, Education and Socical Dedication

Hai Sobat! Tiba saatnya menceritakan kegiatan belajar mengajar Lentera Mimpi pada hari Minggu kemarin 16 Oktober 2016! Acara dibuka pada pukul 10.00 pagi langsung di Panti Asuhan dengan pembukaan yaitu sambutan dari Ketua Lentera Mimpi, Isella Siregar yang dilanjutkan dengan pembagian kelas sekitar setengah jam kemudian dimulailah kelas sesi 1! Sekarang yuk kita intip masing-masing kegiatan yang dilakukan kelas tari, kerajinan tangan, musik kontemporer dan menggambar :

Menari





Disini anak-anak terlihat enjoy banget diajarin gerakan-gerakan tarian sama pengajar kita, Martha Meilita! Martha atau biasa dipanggil Tata ini penari balet sekaligus pengajar balet juga loh! Jadi seperti sudah langsung 'click' deh kalau urusan ngajarin anak-anak, eh tapi disini kita belajarnya dibawa santai kok namun tetap fun dan salut sama anak-anak yang ikutan nggak cuman cewek tapi juga cowok semuanya atentif dan excited diajar sama Tata. Materi tarian yang diajarkan semacam gabungan antara pop dan hiphop gitu, wah dengernya aja udah pengen langsung cuss goyang aja nih hehe. Awalnya masih nggak biasa nih anak-anak sama gerakannya, tapi Tata memberikan contoh yang enak ditiru step by step dan anak-anak memperhatikan sekaligus terus mencoba sampai akhirnya lancar bisa nari bareng dari awal sampai akhir mengikuti beat musiknya! Kalau ada teman yang kesulitan pun tidak segan langsung dibantu sama teman yang duluan bisa. Pada akhirnya, tarian yang sudah dilatih bersama, dipentasin juga loh! Seru dan kompak deh tim dance ;)

Kerajinan Tangan



Pada kelas kerajinan tangan di sesi 1, pengajar kita Nia ingin anak-anak mencoba membuat wadah dengan memanfaatkan botol-botol bekas. Hmmm kira-kira mau buat apa ya? Selain itu bahan-bahannya ada cat, kuas, koran bekas serta kertas cetakan bentuk kelinci. Jadi dengan bahan-bahan tersebut, anak-anak diajarkan cara membuat botol yang dapat digunakan untuk menyimpan alat tulis, tanaman dan sebagainya. Tetapi ujung botolnya bentuk kelinci, wah penasaran kan? Pertama-tama, siapkan botol bekas air minum yang dilepas labelnya supaya memudahkan proses penempelan dan pengecatan. Cetakan kelinci yang sudah dibuat, ditempelkan di posisi tengah botol oleh selotip. Setelah itu, gunting bagian atas botol mengikuti pola cetakan kelinci. Lepaskan selotip beserta kertas cetakan kelinci yang sebelumnya tertempel di bagian tengah dan cat botol sesuai kreasi anak-anak kemudian botol dijemur hingga kering, voila! Jadilah wadah mini botol bentuk kelinci. Kelas sesi 2 membuat boneka dari benang wol dan kardus. Kardus digunting ukuran sedang, dibentuk bulan sabit kemudian dililit dengan wol sebanyak kurang lebih 3 lilitan sampai kardus tertutupi wol dengan tebal. Setelah itu digunting sisi tengah kardus dengan tangan sambil menahan wol yang dililit agar tidak ikut tergunting, kemudian dibuka kedua sisi kardus, dibentuk bulat kemudian mata boneka ditempel di wol. (Video lengkap menyusul ya!)

Melalui karya tersebut, anak-anak belajar untuk tekun, kreatif sesuai ide masing-masing serta kesabaran itu kunci juga loh dalam membuat kerajinan tangan. Seringkali, kalau sudah salah dikit, suka berakhir fatal dan harus mengulang lagi dan beneran ada anak yang mengalami kejadian seperti itu pada hari Minggu kemarin. Ada yang salah menggunting namun menyesal sampai menangis karena hasilnya jadi tidak sesuai. Namun, dengan bimbingan dari Nia dan keinginan anak tersebut untuk melihat hasil akhir karyanya, si anak tetap berusaha mencoba lagi dari awal hingga selesai sampai akhir. Intinya adalah untuk bisa berhasil pasti perlu jatuh terlebih dahulu, namun keberanian untuk bangun lagi, berusaha dan tidak menyerah itulah yang membuat kita lebih kuat pada rintangan apapun dan sukses. Teruslah berkarya dan jangan lupa untuk memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak terpakai terutama plastik dan botol untuk peduli pada lingkungan.

Musik Kontemporer



Untuk kelas yang satu ini juga nggak kalah seru nih! Masih memanfaatkan barang-barang bekas, tim musik kami yaitu Ryan dan Chris mengajak anak-anak main musik dengan menggunakan galon, botol minuman bekas dari kaca dan sendok. Mereka belajar dasar irama dengan mengikuti beat yang diberikan, dari beat 1 sampai 7. Pada awalnya, anak-anak masih kesulitan menirukan irama menggunakan alat-alat, latihan dulu nih dengan nyanyiin sendiri atau tepuk tangan suaranya, kemudian mencoba latihan pukul botol dengan sendok atau pukul galon saja, baru deh terakhir memainkan musik lengkap dengan memainkan alatnya. Semua langsung serempak loh sama alatnya masing-masing dan senang sekali latihan berulang kali dari mulai memahami sendiri bentuk beatnya sampai akhirnya hafal luar kepala dan bisa dimainkan bersama teman-teman! Dan di akhir acara, semua anak-anak bahkan panitia ikutan mencoba juga beat-beat musik ini. It feels like we make an awesome sound of music team! Jadi jika memiliki keterbatasan sarana prasarana bukan berarti musik tidak bisa diciptakan ya. Musik dapat terbentuk dari berbagai alat dan segala jenis suara dapat dibuat juga. 

Menggambar


Kelas menggambar yang diajar oleh Alfi juga unik nih idenya! Gambar dibuat di kertas biasa namun juga menggunakan kertas lipat. Wah gimana caranya tuh? Disini anak-anak bebas menggambar apapun sesuai kreasi masing-masing namun harus menggunakan kertas lipat juga dalam bentuk gambar yang dibuat. Misalnya gambar pemandangan gunung di dalamnya terdapat pegunungan, awan, pohon, burung, matahari orang dan sawah. Salah satu objeknya dibuat dengan kertas lipat yang digunting kemudian ditempel di kertas. Contohnya gambar matahari dan pohon menggunakan kertas lipat warna kuning, hijau dan cokelat. Gambar yang lain digambar dengan pensil kemudian diwarnai dengan pensil warna, krayon atau spidol. Anak-anak dapat mencampurkannya sesuai selera masing-masing. Variatif sekali bukan? Oh iya, tim lentera mimpi juga mengumpulkan hasil karya gambar anak-anak untuk dipajang di dalam panti asuhan. Jadi anak-anak bisa terus lihat dan ingat dengan hasil karya mereka sendiri. Tunggu foto lengkapnya di next post ya! 

Sekian postingan mengenai kelas art activites Lentera Mimpi sobat, tapi masih ada lagi rincian acara yang belum diceritain nih, serta foto-foto yang belum ditunjukkan. Nggak seru kalau cerita semua disini sampai akhir ;) stay tuned! Don't forget to follow us on Instagram too. Btw kami terbuka banget loh dengan saran dari kalian semua. Feel free to leave comments below

Collaboration of Art, Education and Socical Dedication

Hai Sobat! Tiba saatnya menceritakan kegiatan belajar mengajar Lentera Mimpi pada hari Minggu kemarin 16 Oktober 2016! Acara dibuka pada pukul 10.00 pagi langsung di Panti Asuhan dengan pembukaan yaitu sambutan dari Ketua Lentera Mimpi, Isella Siregar yang dilanjutkan pembukaan dan pembagian kelas sekitar setengah jam kemudian dimulailah kelas sesi 1! Sekarang yuk kita intip masing-masing kegiatan yang dilakukan kelas tari, kerajinan tangan, musik kontemporer dan menggambar :

Menari





Disini anak-anak terlihat enjoy banget diajarin gerakan-gerakan tarian sama pengajar kita, Martha Meilita! Martha atau biasa dipanggil Tata ini penari balet sekaligus pengajar balet juga loh! Jadi seperti sudah langsung 'click' deh kalau urusan ngajarin anak-anak, eh tapi disini kita belajarnya dibawa santai kok namun tetap fun dan salut sama anak-anak yang ikutan nggak cuman cewek tapi juga cowok semuanya atentif dan excited diajar sama Tata. Materi tarian yang diajarkan semacam gabungan antara pop dan hiphop gitu, wah dengernya aja udah pengen langsung cuss goyang aja nih hehe. Awalnya masih nggak biasa nih anak-anak sama gerakannya, tapi Tata memberikan contoh yang enak ditiru step by step dan anak-anak memperhatikan sekaligus terus mencoba sampai akhirnya lancar bisa nari bareng dari awal sampai akhir mengikuti beat musiknya! Kalau ada teman yang kesulitan pun tidak segan langsung dibantu sama teman yang duluan bisa. Pada akhirnya, tarian yang sudah dilatih bersama, dipentasin juga loh! Seru dan kompak deh tim dance ;)

Kerajinan Tangan



Pada kelas kerajinan tangan di sesi 1, pengajar kita Nia ingin anak-anak mencoba membuat wadah dengan memanfaatkan botol-botol bekas. Hmmm kira-kira mau buat apa ya? Selain itu bahan-bahannya ada cat, kuas, koran bekas serta kertas cetakan bentuk kelinci. Jadi dengan bahan-bahan tersebut, anak-anak diajarkan cara membuat botol yang dapat digunakan untuk menyimpan alat tulis, tanaman dan sebagainya. Tetapi ujung botolnya bentuk kelinci, wah penasaran kan? Pertama-tama, siapkan botol bekas air minum yang dilepas labelnya supaya memudahkan proses penempelan dan pengecatan. Cetakan kelinci yang sudah dibuat, ditempelkan di posisi tengah botol oleh selotip. Setelah itu, gunting bagian atas botol mengikuti pola cetakan kelinci. Lepaskan selotip beserta kertas cetakan kelinci yang sebelumnya tertempel di bagian tengah dan cat botol sesuai kreasi anak-anak kemudian botol dijemur hingga kering, voila! Jadilah wadah mini botol bentuk kelinci. Kelas sesi 2 membuat boneka dari benang wol dan kardus. Kardus digunting ukuran sedang, dibentuk bulan sabit kemudian dililit dengan wol sebanyak kurang lebih 3 lilitan sampai kardus tertutupi wol dengan tebal. Setelah itu digunting sisi tengah kardus dengan tangan sambil menahan wol yang dililit agar tidak ikut tergunting, kemudian dibuka kedua sisi kardus, dibentuk bulat kemudian mata boneka ditempel di wol. (Video lengkap menyusul ya!)

Melalui karya tersebut, anak-anak belajar untuk tekun, kreatif sesuai ide masing-masing serta kesabaran itu kunci juga loh dalam membuat kerajinan tangan. Seringkali, kalau sudah salah dikit, suka berakhir fatal dan harus mengulang lagi dan beneran ada anak yang mengalami kejadian seperti itu pada hari Minggu kemarin. Ada yang salah menggunting namun menyesal sampai menangis karena hasilnya jadi tidak sesuai. Namun, dengan bimbingan dari Nia dan keinginan anak tersebut untuk melihat hasil akhir karyanya, si anak tetap berusaha mencoba lagi dari awal hingga selesai sampai akhir. Intinya adalah untuk bisa berhasil pasti perlu jatuh terlebih dahulu, namun keberanian untuk bangun lagi, berusaha dan tidak menyerah itulah yang membuat kita lebih kuat pada rintangan apapun dan sukses. Teruslah berkarya dan jangan lupa untuk memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak terpakai terutama plastik dan botol untuk peduli pada lingkungan.

Musik Kontemporer



Untuk kelas yang satu ini juga nggak kalah seru nih! Masih memanfaatkan barang-barang bekas, tim musik kami yaitu Ryan dan Chris mengajak anak-anak main musik dengan menggunakan galon, botol minum dan sendok. Mereka belajar dasar irama dengan mengikuti beat yang diberikan, dari beat 1 sampai 7. Pada awalnya, anak-anak masih kesulitan menirukan irama menggunakan alat-alat, latihan dulu nih dengan nyanyiin sendiri atau tepuk tangan suaranya, kemudian mencoba latihan pukul botol dengan sendok atau pukul galon saja, baru deh terakhir memainkan musik lengkap dengan memainkan alatnya. Semua langsung serempak loh sama alatnya masing-masing dan senang sekali latihan berulang kali dari mulai memahami sendiri bentuk beatnya sampai akhirnya hafal luar kepala dan bisa dimainkan bersama teman-teman! Dan di akhir acara, semua anak-anak bahkan panitia ikutan mencoba juga beat-beat musik ini. It feels like we make an awesome sound of music team! Jadi jika memiliki keterbatasan sarana prasarana bukan berarti musik tidak bisa diciptakan ya. Musik dapat terbentuk dari berbagai alat dan segala jenis suara dapat dibuat juga. 

Menggambar


Kelas menggambar yang diajar oleh Alfi juga unik nih idenya! Gambar dibuat di kertas biasa namun juga menggunakan kertas lipat. Wah gimana caranya tuh? Disini anak-anak bebas menggambar apapun sesuai kreasi masing-masing namun harus menggunakan kertas lipat juga dalam bentuk gambar yang dibuat. Misalnya gambar pemandangan gunung di dalamnya terdapat pegunungan, awan, pohon, burung, matahari orang dan sawah. Salah satu objeknya dibuat dengan kertas lipat yang digunting kemudian ditempel di kertas. Contohnya gambar matahari dan pohon menggunakan kertas lipat warna kuning, hijau dan cokelat. Gambar yang lain digambar dengan pensil kemudian diwarnai dengan pensil warna, krayon atau spidol. Anak-anak dapat mencampurkannya sesuai selera masing-masing. Variatif sekali bukan? Oh iya, tim lentera mimpi juga mengumpulkan hasil karya gambar anak-anak untuk dipajang di dalam panti asuhan. Jadi anak-anak bisa terus lihat dan ingat dengan hasil karya mereka sendiri. Tunggu foto lengkapnya di next post ya! 

Sekian postingan mengenai kelas art activites Lentera Mimpi sobat, tapi masih ada lagi rincian acara yang belum diceritain nih, serta foto-foto yang belum ditunjukkan. Nggak seru kalau cerita semua disini sampai akhir ;) stay tuned! Don't forget to follow us on Instagram too. Btw kami terbuka banget loh dengan saran dari kalian semua. Feel free to leave comments below

Sunday, October 16, 2016

Class Registration

Seperti pribahasa " Tak Kenal Maka Tak Sayang"  tim Lentera Mimpi ingin kenal lebih dekat dengan anak-anak Panti Asuhan Tunas Harapan sekaligus mendata kelas kesenian yang mereka pilih. Jadi sistemnya adalah setiap anak memilih 2 kelas yang berbeda karena dalam sehari terdapat 2 sesi pelajaran dengan materi berbeda namun masih satu kategori. Isn't it sound exciting already to be able to learn two things all in one day? Pembingungan! Kalau bisa sih pengennya semua dicoba (loh?) hehehe







Masing-masing pengajar memberikan preview melalui video berupa demonstrasi materi kegiatan yang kami sudah persiapkan sehingga anak-anak mendapat gambaran tentang kelas apa yang membuat mereka tertarik untuk ikut and they are really anticipate to the social project on Sunday, we too as well! Coming soon on the next post, our complete activities in Panti Asuhan Anak Tunas Harapan


Saturday, October 15, 2016

Rapat Persiapan Pelaksanaan "Lentera Mimpi One Month Socio Project"



Suasana Rapat Besar Tim Lentera Mimpi

Pada rapat yang diadakan hari Minggu, 1 Oktober 2016 kami berdiskusi mengenai nama proyek yang ditentukan berdasarkan voting kemudian susunan acara pada hari-H tanggal 16 Oktober 2016. Kami memastikan bahwa semua anggota bisa hadir pada saat acara berlangsung sampai selesai, tidak ada kendala dalam proses mengajar, memeriksa kembali alat-alat apa saja yang diperlukan untuk masing-masing pengajar serta perkiraan biaya untuk membeli alat-alat yang diperlukan. Disini kami juga belajar untuk saling komunikasi, koordinasi, mendengarkan dan menyuarakan opini demi kelancaran kegiatan belajar.

Sebelum masing-masing pengajar menyuarakan yang mungkin menjadi hambatan dalam acara, tak lupa progress utama yang dilaporkan oleh Ketua dan Wakil Ketua mengenai lokasi dan waktu acara yang sudah dikonfirmasi oleh Ketua RW Panti Asuhan Anak Tunas Harapan dan Pengurus Panti perihal tempat yang dibutuhkan untuk mengajar anak-anak. Salut kepada Ketua dan Wakil Ketua yang terjun langsung mencari panti-panti Asuhan di Bandung! (daftar alamat dan nomor telepon panti didapat dari infobdg.com).

Persiapan mencari panti pun sudah dibekali dengan mini proposal tentang kegiatan yang akan kami lakukan sehingga ketika di Panti, dapat membicarakan rencana kami dengan lengkap dan detail. Hal-hal yang ditanyakan adalah berapa jumlah anak-anak di panti, range usia, apa saja kegiatan mereka sehari-hari dan apakah kami dapat membuat acara yang sifatnya belajar sambil bermain di hari Minggu. Kendala dari beberapa panti adalah biasanya pada hari Sabtu atau Minggu mereka sudah memiliki kegiatan yang sudah direncanakan sejak jauh hari, jadi tentu kami tidak bisa memaksa dan tidak pantang menyerah untuk mencari lokasi panti asuhan selanjutnya. Itung-itung sambil keliling jadi penjelajah kota Bandung kan? ;)

Nah, singkatnya aja ya biar tidak terlalu bertele-tele. Akhirnya Alhamdulillah pilihan kami jatuh pada Panti Asuhan Anak Tunas Harapan. Tadinya, meski sudah disetujui oleh Ketua RW dan Pengurus Panti itu kami pikir sudah pasti loh, ternyata masih ada satu tahapan terakhir yaitu mendapatkan persetujuan dari pengurus yang paling dekat dengan anak-anak di Gang Bastaman dan Panti Asuhan bernama Ibu Tika. Di wilayah tersebut, beliau semacam "suhu" dari anak-anak panti karena hampir setiap hari anak-anak mengunjungi rumah Ibu Tika yang didalamnya terdapat Taman Bacaan Anak (p.s: duh itu impian penulis juga bisa punya tempat khusus baca buku) Ok back to the story! So finally, yes! Sekitaran 2 minggu yang lalu kami datang lagi ke Panti Asuhan Tunas Harapan untuk meminta izin kepada Ibu Tika. Pada saat itu Ibu Tika berhalangan dan diwakilkan oleh adik perempuan beliau yang senang sekali dengan rencana kegiatan mengajar kami dan juga antusias menyampaikan ke Ibu Tika. Setelah itu kami janjian lagi deh untuk perkenalan terlebih dahulu terhadap anak-anak sekaligus mendaftar kegiatan seni yang anak-anak pilih. Tak lupa juga kami sudah mempersiapkan video pengenalan dari masing-masing kegiatan.

Sekian laporan rapat besar Lentera Mimpi. Sekali lagi, kegiatan ini sifatnya sukarela dari pribadi masing-masing loh. Kami bisa, kalian juga pasti bisa ;) Jadi postingan ini sekaligus memberikan gambaran juga ke kalian apa saja sih yang harus dipersiapkan untuk memulai kegiatan sosial. Have a nice day!

Thursday, October 13, 2016

Classes that We Teach

·      MUSIK
(Membuat aransemen musik dengan cara memanfaatkan benda-benda dilingkungan sekitar untuk dijadikan karya instrumen musik yang indah)
Pengajar: Ryan Jonathan, Bethary Dewanthy

·      MENARI
(Mempelajari serta mengimplementasikan seni tari yang dapat menumbuhkembangkan kepercayaan diri serta kreativitas anak)
Pengajar: Martha Meilita

·      KERAJINAN TANGAN
(Membuat seni kerajinan tangan yang dapat menghasilkan daya guna dengan memanfaatkan benda-benda di lingkungan sekitar)
Pengajar: Advenia Pratiwi, Giannini Uryavidiokta

·      MENGGAMBAR
(Membuat gambar yang dapat mengasah kreativitas dan keberanian untuk menghasilkan karya)
Pengajar: Alfi Denyanto

Project Members

   

   Anggota dan Tugas

Isella Margaretha Siregar
Ketua

Firnanda Dryana Siregar
Wakil Ketua

Bethary Dewanthy
Bendahara dan Pengajar Musik

Advenia Pratiwi
Sekretaris & Pengajar Kerajinan Tangan

Ryan Jonathan
Pengajar Musik

Christoforus Loda
Pengajar Musik

Giannini Uryavidiokta
Pengajar Kerajinan Tangan

Martha Meilita
Pengajar Menari

Alfi Denyanto
Pengajar Gambar

Demi Nur Arlianti
Digital Publikasi

Heraklos Dimas
Dokumentasi










Who, When and Where will we teach?

One Month Socio Project melibatkan anak-anak dari mulai usia 6 tahun sampai 14 tahun sebagai peserta kegiatan. Proyek ini dilaksanakan di Panti Asuhan Anak Tunas Harapan yang berlokasi di Jalan Asep Berlian Gg. Bastaman, No.16, Bandung. Kegiatan mengajar juga akan kami lakukan di tempat tersebut pada hari Minggu, 16 Oktober 2016




Anak-anak yang ikut tidak hanya yang berasal dari Panti saja loh sobat! Kami mengajak juga anak-anak dari gang yang ingin ikut bermain sambil belajar dengan kami, baik perempuan maupun laki-laki. Nantikan cerita selengkapnya di blog dan instagram kami @lenteramimpi